Pada hari Kamis (25/03/2021) lalu, Desa Banjarsari berkesempatan menjadi tuan rumah pada acara “Kunjungan Kapolres Bojonegoro dalam Rangka Kampung Tangguh Semeru dan PPKM Skala Mikro dalam Penanganan Covid-19 Tahun 2021”. Kampung Tangguh Semeru adalah program unggulan Polda Jawa Timur, sebagai upaya melawan Covid-19 yang dilakukan mulai lingkup terkecil, yakni dari desa dan warga sekitar. Sedangkan yang dimaksud dengan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Skala Mikro adalah kegiatan yang bertujuan membentuk posko-posko hingga tingkat desa untuk mendampingi puskesmas menangani pasien Covid-19 yang diisolasi.
Kapolres Bojonegoro, Bapak AKBP E.G. Pandia S.I.K., MM., MH., hadir pukul 10.00 WIB di balai desa Banjarsari bersama dengan jajaran tim dari Polres Bojonegoro. Kegiatan tersebut dihadiri oleh bapak camat Trucuk, bapak Kapolsek Trucuk, bapak Danramil Trucuk. Selain itu, bapak Kepala Desa se-Kecamatan Trucuk, Ibu ketua BPD beserta anggotnya, bapak Babinsa dan Bhabinkantibmas Desa Banjarsari, Bapak/Ibu tokoh masyarakat dan tokoh agama serta Bapak/Ibu satgas PPKM Desa Banjarsari turut pula hadir dalam kegiatan tersebut.
Pada kegiatan tersebut, kepala desa Banjarsari, Bapak Fatkhul Huda, menyampaikan dalam sambutannya bahwa Desa Banjarsari merupakan desa yang siap melaksanakan program PPKM dan Kampung Tangguh. Kesiapan tersebut telah dimulai sejak awal pandemi dengan adanya program sosialisasi 5M (Memakai masker, Mencuci tangan, serta Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, Mengurangi mobilitas, dan Menjauhi kerumunan). Selain itu, penanganan yang cepat terhadap pasien dan keluarga yang terdampak Covid-19 dengan menyediakan tempat isolasi yang berlokasi di Panti PKK. Penyaluran BLT (Bantuan Langsung Tunai), sembako, dan bantuan lain selalu diupayakan agar tepat sasaran dan bermanfaat bagi keluarga yang terdampak.
“Peran kepala desa dan seluruh jajarannya adalah mengayomi warga seperti merawat putra-putri sendiri. Saat ini, kepedulian sesama tak lain adalah untuk mencapai kemenangan melawan Covid-19.” , pesan bapak Kapolres Bojonegoro.
Pencapaian Jawa Timur dari zona oranye menjadi zona kuning tidak lain adalah usaha semua warga Jawa Timur dari seluruh lapisan, baik warga yang di desa maupun yang di kota. Sehingga, untuk menunjang keberhasilan tersebut perlu adanya kerja sama warga untuk bertahan di masa pandemi.